Kita Simak Rumah Bordil Di Indonesia 4 Lokalisasi yang Terkenal di Indonesia


Kita semua tahu lokalisasi banyak dikunjungi oleh pria-pria Belanda. Biasanya mereka datang untuk melepas penat karena jauh dari keluarga atau pun kekasih. Akhirnya, bisnis ini terus berkembang karena adanya “kebutuhan” bagi sekelompok orang. Bahkan saat Belanda sudah pergi hingga berganti Jepang pun, keberadaan prostitusi ini masih tumbuh subur. Dan inilah 4 Lokalisasi yang dibangun sejak zaman Belanda itu.

Di masa lalu, jika prostitusi adalah bisnis paling tua di dunia. Bahkan sejak zaman Romawi kuno sekali pun praktik perdagangan jasa ini sudah ada. Di Indonesia sendiri, praktik semacam ini sudah ada sejak zaman kerajaan Nusantara. Lalu saat Belanda masuk, praktik prostitusi semakin gencar, bahkan sengaja disediakan sebuah tempat untuk menampung para wanita tuna susila ini.



1. Gang Dolly

Menurut sebuah cerita, Dolly banyak sekali merekrut wanita pribumi yang sangat cantik. Ia juga mempekerjakan wanita keturunan Tiongkok atau pun Eropa yang membutuhkan uang. Dari bisnis yang dimulai kecil-kecilan, Dolly akhirnya mampu mengembangkan usahanya menjadi besar   

 2. Pasar Kembang (Sarkem)


sebuah cerita, Gang Dolly didirikan pertama kali pada abad ke-19 Yogyakarta. Kawasan ini dikenal di seluruh Indonesia, bahkan mancanegara sebagai tempat untuk “jajan” saat Belanda masih menjajah Indonesia. Nama Dolly berasal dari nama wanita keturunan Belanda yang mendirikan rumah bordil ini pertama kali. Ia adalah Dolly van de Mart. Ia mendirikan rumah bordil ini untuk melayani banyak sekali tentara Belanda.

Tiongkok atau pun Eropa yang membutuhkan uang. Dari bisnis yang dimulai kecil-kecilan, Dolly akhirnya bagi para pria-pria kesepian. Saat ini Sarkem masih berjalan dengan baik dan bertansformasi menjadi kawasan “wisata” yang katanya banyak menampilkan kesenian-kesenian tradisional Jawa.

3. Macao Po 


Macao Po adalah rumah bordil pertama yang ada di Jakarta. Rumah yang Macao Po terus mendapat tekanan hingga akhirnya ditutup, apalagi ada kasus pembunuhan wanita Kalau pun hancur akan tumbuh tempat baru lagi yang jauh lebih baik. Tempat baru itu adalah Kalijodo.  didirikan untuk melayani kebutuhan tentara Belanda ini berdiri pada akhir abad ke-17. meski harus pulang dalam keadaan sakit sifilis. Akhirnya, Gubernur Jendral Belanda yang memerintah saat itu melarang adanya prostitusi karena membuat banyak tentara sakit dan ada yang meninggal dunia.

4. Saritem



Saritem adalah salah satu lokalisasi paling tua susah untuk dihancurkan. Kalau pun hancur akan tumbuh tempat baru lagi yang jauh lebih baik. Tempat baru itu adalah Kalijodo. Lokalisasi yang baru saja dihancurkan Pemerintah Jakarta itu adalah generasi baru Makao Po. yang ada di Indonesia. Letaknya di daerah Bandung, tepatnya di antara Jalan Astana Anyar dan Jalan Gardu Jati. Saritem pertama kali dibangun pada tahun 1838 saat Belanda masih menguasai Indonesia. Nama Saritem sendiri berasal dari nama seorang gundik Belanda bernama Nyi Saritem.

Sejak menjadi gundik, Saritem banyak sekali mencari wanita untuk dipekerjakan di rumahnya nilah empat prostitusi terkenal di Indonesia yang dibangun sejak zaman Belanda. Saat ini banyak dari mereka yang ditutup karena dianggap di negara Indonesia tak sesuai lagi dengan budaya Indonesia 
Para gadis yang sangat cantik  ini akan disuruh untuk melayani pada tentara Belanda terutama yang masih lajang agar mereka tidak terlalu stres dengan pekerjaan. Sejak saat itu lokalisasi ini terus buruk bagi generasi penerus bangsa. Bagaimana pendapat anda tentang lokalisasi ini? Layak ditutup atau tidak? ditutup meski banyak yang bilang praktik prostitusi masih ada di tempat ini.

You may like these posts